Meditasi (Part 2) - Body and Mind
Meditasi
merupakan salah satu teknik ‘menyehatkan pikiran’ atau mengolah batin yang
memiliki tujuan tertentu untuk setiap individu, entah itu untuk menggali rasa
cinta kasih, mengendalikan pikiran dan emosi, pemusatan pikiran (konsentrasi)
untuk mendapatkan ketenangan, serta tujuan lainnya. Meskipun meditasi terdengar
‘sangat buddhist’, sebenarnya meditasi juga dilakukan oleh berbagai macam
kepercayaan sejak ribuan tahun lalu. Teknik meditasi pun berbeda-beda, ada yang
berupa pemusatan pikiran, ada yang mengamati sensasi tubuh, ada juga yang lebih
luas yaitu, dengan mengamati seluruh objek yang dirasakan panca indera.
Mengapa
meditasi bisa membuat kita lebih sehat? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
kita perlu membahas mengenai hubungan tubuh dan batin. Kajian tubuh dan batin
(mind-body) telah lama diperdebatkan para filsuf sejak jaman Plato. Apakah
tubuh merupakan suatu entitas terpisah dari batin (pikiran)? Atau mereka saling
berhubungan satu dengan yang lainnya? Mari kita telusuri bersama-sama.
Apa yang Anda rasakan ketika Anda
takut? Bayangkanlah diri Anda berbicara di depan umum, menemukan binatang yang
Anda takuti (bisa ular/ kecoa/ cicak/ laba-laba) sedang berada diatas tempat
tidur Anda, menyatakan perasaan yang Anda pendam kepada seseorang yang Anda
taksir, atau menjelaskan kesalahan yang Anda baru saja lakukan kepada atasan
Anda. Ketika Anda takut, gejala fisik apa yang terjadi disekujur tubuh Anda?
Bulu kuduk Anda berdiri, keringat mengucur, jantung memompa begitu cepat, tidak
nafsu makan, tekanan darah meninggi. Bukan hanya emosi takut. Emosi bahagia,
malu, kecewa, puas, dan emosi lain pun memiliki pengaruh atas perubahan fisik
yang terjadi pada tubuh Anda. Ketika kita melakukan meditasi, khususnya, dapat
meningkatkan aktivitas otak bagian prefrontal korteks yang memiliki ‘fungsi
eksekutif’ – yaitu fungsi yang berhubungan dengan kemampuan untuk menentukan
baik dan buruk, mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang dilakukan, dan
sebagai mekanisme penyaring tindakan sebelum melakukannya. Kembali pada
hubungan pikiran dan tubuh, jika pikiran kita sehat, tubuh juga sehat.
Meditasi
dapat memberikan manfaat positif bagi tubuh dan pikiran. Penelitian yang
mempelajari meditasi pun bermunculan, dan biasanya dilakukan dengan menggunakan
alat yang dapat melihat perubahan aktivitas otak maupun denyut nadi. Berikut
adalah contoh-contoh penelitian ilmiah mengenai meditasi dan pengaruhnya
terhadap kesehatan tubuh:
1) Jurnal
berjudul MRI Scanning During Zen Meditation: The Picture of Enlightenment
menjelaskan adanya peningkatan aktivitas otak bagian gyrus frontalis medius
(frontal lobe) dan basal ganglia pada pelaku meditasi (partisipan terdiri dari
11 orang dengan rata-rata 8 tahun pengalaman meditasi). Gyrus frontalis ini
bertanggung jawab pada pengaturan fungsi emosi kompleks. Penelitian lain
menunjukkan simulasi elektrik pada prefrontal korteks yang menghubungkan
seseorang pada perasaan-perasaan positif. Sedangkan, basal ganglia memfasilitasi
tingkah laku dan perasaan untuk bertindak sesuai dengan konteks yang
diperlukan, serta menahan tingkah laku yang tidak diperlukan. Ritskes, dkk
memberikan kesimpulan bahwa melakukan meditasi membawa seseorang kepada keadaan
‘tercerahkan’, yakni dimana keterbatasan waktu dan tempat telah terhapuskan,
dan perasaan terhadap cinta kasih/ kesatuan-lah yang dirasakan.
2) Daniel
Goleman dan Tara Bennett-Goleman mengusulkan teori yang mengatakan bahwa
prefrontal korteks (bagian otak yang aktivitasnya meningkat ketika meditasi)
berhubungan dengan amygdala (bagian otak yang berfungsi mengatur emosi, yang
menentukan haruskah kita marah, khawatir atau takut). Sehingga ketika amygdala
bereaksi terhadap suatu kejadian, prefrontal korteks membuat seseorang ‘berhenti’
dan berpikir terlebih dahulu sebelum merespons dan bertindak terhadap kejadian
tersebut.
3) Tim
peneliti Cina bekerja sama dengan Universitas Oregon mengadakan eksperimen
mengenai bagaimana meditasi dapat memberikan peningkatan perhatian dan respons
seseorang terhadap stress. Kelompok eksperimen yang diberikan pelatihan
meditasi 5 hari berjudul Integrative Body-Mind Training menunjukkan tingkat
kecemasan, depresi, marah yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
kontrol (http://www.science20.com/news_account/mind_body_meditation_reduces_stress).
Dari
beberapa contoh penelitian diatas dapat kita ketahui manfaat meditasi bagi
pengendalian diri, yang akhirnya berdampak pada kesehatan fisik. Dibawah ini
adalah skema yang tergambar dari meditasi sampai memperoleh kesehatan fisik.
Keuntungan
yang didapat seorang pelaku meditasi adalah ia memiliki kemampuan lebih baik
dalam menghadapi stress -> lebih efisien dan rileks ketika menghadapi stress
-> melancarkan peredaran darah dan kurangnya sakit otot akibat tegang ->
peningkatan kesehatan fisik dan mental -> lebih positif dalam memandang
hidup -> memperbaiki hubungan sosial dengan orang sekitar -> perubahan
hidup yang positif!
Wah,
ternyata meditasi memiliki manfaat yang sangat baik untuk manusia. Untuk itu,
setidaknya luangkan waktu 10-30 menit setiap hari untuk memperoleh manfaat dari
meditasi. Berikut adalah salah satu contoh langkah-langkah meditasi yang
dirangkum dari ceramah Dhamma Sayadaw U Tejaniya dan Sri Pannyavaro Mahathera Pilih
posisi yang nyaman dan rileks: duduk bersila atau duduk di kursi.
-
Jangan memfokus terlalu kuat
pada suatu objek untuk waktu lama ; ketahuilah saja bahwa Anda sedang
duduk, menyentuh, mendengar, merasakan udara, bernafas, apapun. Setiap
objek adalah objek, kenali saja, ketahui saja; jangan memilih-milih objek.
-
Amatilah batin yang mengembara,
sadari saja:
-
ingatan,
-
pikiran (renungan, lamunan),
-
emosi (perasaan sedang, tidak
senang, nyaman, jenuh, bosan dan sebagainya)
-
keinginan,
-
harapan, frustrasi
Setiap
fenomena batin adalah objek juga, yg harus dikenali, disadari. Jangan bereaksi,
ingin mengendalikan, mengontrol, mengomentari. Pikiran adalah pikiran, bukan
baik, bukan buruk; sadari saja secara pasif.
Sebagai
penutup artikel ini, dapat disimpulkan bahwa meditasi memiliki banyak manfaat
untuk kehidupan seseorang, baik dalam hal spiritual, kesehatan, maupun mental.
Anda merasa
penat? Anda merasa seperti tidak ada arah tujuan hidup? Anda merasa tidak
bahagia? Anda merasa mencari sesuatu yang tidak Anda ketahui? Anda merasa tidak
mampu mengendalikan diri? Anda merasa stress? Atau Anda merasa ingin lebih
sehat? Cobalah meditasi.
Sumber dan sumber bacaan lebih lanjut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar