Dalam abad 7-13 Masehi, Sumatera
Selatan merupakan Pusat kekuasaan kerajaan Sriwijaya dan Palembang sebagai
ibukota kerajaan. Dimana jayanya Sriwijaya dikenal sebagai pusat pendidikan dan
ilmu pengetahuan mengenai agama Budha terbesar di Asia Tenggara.
Pada saat itu kerajaan Sriwijaya dengan kekuatan armadanya yang tangguh, selain menguasai jalur perdagangan dan pelayaran antara Laut Cina Selatan dan Samudera Hindia, juga telah menjadikan daerah ini sentra pertemuan antar bangsa. Hal ini telah menimbulkan transformasi budaya yang lambat laun berkembang dan membentuk identitas baru lagi daerah ini.
Pada saat itu kerajaan Sriwijaya dengan kekuatan armadanya yang tangguh, selain menguasai jalur perdagangan dan pelayaran antara Laut Cina Selatan dan Samudera Hindia, juga telah menjadikan daerah ini sentra pertemuan antar bangsa. Hal ini telah menimbulkan transformasi budaya yang lambat laun berkembang dan membentuk identitas baru lagi daerah ini.
Transformasi budaya ini terjadi pula dengan masuknya pengaruh Islam, terutama pada saat Sumatera Selatan dibawah kekuasaan Kesultanan Palembang Darussalam sejak awal abad 15. Sebagian besar penduduk Sumatera Selatan sendiri sudah menganut agama Islam sebelum kesultanan Palembang berdiri.
Beragam factor yang mempengaruhi sejarah perkembangan masyarakat di Sumatera Selatan itu telah menimbulkan kebudayaan assimilasi di daerah ini, baik dalam tradisi, seni maupun aspek-aspek lain dalam kehidupan.
Apa daya tarik daerah Sumsel. Salah
satunya adalah memilki Keaneka ragaman kebudayaan yang menarik. Propinsi yang
beribu kota di Palembang ini banyak menyimpan khasanah seni dan budaya.
Selain potensi wisatanya yang mempesona
sebut saja Danau Ranau yang indah , Kota Pagaralam, Sungai Musi, Jembatan
Ampera yang menjadi landmark kota Palembang serta Pulau Kemaro. Juga ada
makanan khas yang sangat populer seperti pempek Palembang, pindang tulang,
sambal jokjok yang nikmat, model, tekwan, pindang patin, berengkes dan
tempoyak. Propinsi Sumatera Selatan juga memiliki kebudayaan yang menjadi ciri
khas dari daerah propinsi ini.
Rumah Adat Sumatera Selatan
Rumah tradisional yang berasal dari Sumsel
ini memiliki atap yang berbentuk limas, sehingga rumah tradisional Sumatera
Selatan ini di namakan dengan Rumah Limas. Dengan ciri khas lantai yang
bertingkat tingkat dan bagi masyarakat Sumsel disebut dengan nama Bengkilas.
Rumah tradisional Limas biasanya hanya dipergunakan untuk acara keluarga
seperti hajatan. Tamu yang datang biasanya diterima di bagian teras atau lantai
kedua.
Seni Tari Tradisional Sumater Selatan
Ada beberapa seni tari yang menjadi
kekayaan seni dan budaya Sumatera Selatan diantaranya adalah Tari Madik
(Nindai, Tari Mejeng Besuko, Tari Rodat Cempako, serta Tari Tenun Songket.
Lagu Daerah Sumatera Selatan
Selain rumah tradisional dan tari seperti
yang tersebut di atas, Propinsi Sumsel juga memiliki beberapa lagu daerah di
antaranya adalah Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, dan Kabile-bile
[source]
http://indonesia-liek.blogspot.com/2010/12/budaya-sumatera-selatan-seni-kebudayaan.html
http://amlucul.blogspot.com/2007/03/budaya-sumatera-selatan.html
[source]
http://indonesia-liek.blogspot.com/2010/12/budaya-sumatera-selatan-seni-kebudayaan.html
http://amlucul.blogspot.com/2007/03/budaya-sumatera-selatan.html
Posting Komentar