Obsesi merupakan pikiran yang berkali-kali mengganggu dan
tampak rasional dan tidak dapat dikontrol, sehingga mengganggu hidup.
Obsesi dapat berbentuk keragu-raguan yang ekstrem,
penangguhan dan tidak fapat mengambil keputusan.
Biasanya penderita tidak dapat mengambil kesimpulan dari
suatu hal.
Kompulsi merupakan impuls yang tidak dapat ditolak,
mengulangi tingkah laku ritualistik berkali-kali.
Kompulsi sering berhubungan
dengan kebersihan dan keteraturan.
Penderita obsesif-kompulsif sering merasa
apa yang dilakukannya adalah hal yang asing.
Ada 5 jenis obsesi :
- Kebimbangan yang obsesif. Merupakan pikiran bahwa suatu tugas yang telah selasai tidak dilakukan secara baik (75% dari penderita)
- Pikiran yang obsesif pikiran berantai yang tidak ada akhirnya. Biasanya fokus pada kejadian yang akan datang (34% dari penderita)
- Impuls yang obsesif. Dorongan untuk melakukan suatu perbuatan (17% dari penderita)
- Ketakutan yang obsesif. Kecemasan untuk kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang memalukan (26% dari penderita)
- Bayangan obsesif. Bayangan terus meerus mengenai sesuatu yang dilihat (7% dari penderita)
Ada 2 jenis kompulsi :
- Dorongan kompusif yang memaksa suatu perbuatan. Misalnya melihat pintu berkali-kali (61% dari penderita)
- Kompulsi mengontrol. Mengontrol dorongan kompulsi(tidak menuruti dorongan tersebut). Mengontrol dorongan inses dengan berkali-kali menghitung hingga hitungan tertentu.
Menurut Rochman dan hodgson ada dua jenis kompulsi yaitu
membersihkan dan mengecek.
Penyebab Obsesi-kompulsif
Psikoanalaitik : fiksasi masa anal.
Adler : anak terhalang mengembangkan kompetensinya sehingga
si anak menjadi rendah diri. Sehingga secara tidak sadar mengembangkan ritual
yang kompulsif untuk membuat daerah yang dapat dikontrol dan merasa mampu untuk
membuat orang tersebut menguasai cara menguasai sesuatu.
Teori belajar : konsisioning operan. Tingkah laku yang
dipelajari yang dikuatkan akibat-akibatnya.
Terapi untuk penderita obsesif kompusif
Terapi sama dengan penderita fobia dan GAD, menggunakan
psikoanalisis.
Posting Komentar