Adler merupakan anak kedua daripada 6 adik-beradik. Beliau
mempunyai seorang abang yang bernama Sigmund. Semenjak dari kecil, Adler sering
dibanding-bandingkan dengan abiliti abang sulungnya. Adler berasa cemburu
dengan abangnya yang sentiasa dibanggakan dalam pencapaian prestasi. Lagipula,
Adler tidak mampu untuk bergiat aktif sepertimana kakaknya, Sigmund karena
beliau telah didiagnosa menghidap penyakit Pneumonia ketika berumur baru 5
tahun. Lebih menyedihkan, doktor pula mengesahkan penyakit Adler adalah kronik
dan sukar dirawat.
Menurut Adler, masalah dalam kehidupan selalu bersifat
sosial. Fungsi yang sehat bukan hanya mencintai dan bekerja, melainkan
merasakan kebersamaan dengan orang lain dan mempedulikan kesehjateraan mereka.
Beberapa prinsip penting dalam teori Adler adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang berjuang untuk mencapai superioritas
atau kompetensi personal
2. Setiap orang mengembangkan gaya hidup dan rencana
hidup yang sebagian disadar atau direncanakan dan sebagian tidak disadari.
a. Gaya hidup seseorang mengindikasikan pendekatan
yang konsisten pada banyak situasi.
b. Rencana hidup dikembangkan berdasarkan pilihan
seseorang dan mengarah pada tujuan yang diperjuangkan seseorang untuk dicapai
3. Kualitas kepribadian yang sehat adalah kapasitas untuk
mencapai “fellow feeling” atau Gemeinschaftgefuhli, yang fokus pada
kesehjateraan orang lain. Adler menyebunya minat sosial.
4. Ego merupakan bagian dari jiwa yang kreatif.
Menciptakan realitas baru melalui proses menyusun tujuan dan membawanya pada suatu
hasil, disebut dengan fictional goals.
Inferioriy
dan Superiority
Manusia dimotivasi oleh adanya dorongan utama, yaitu
mengatasi perasaan inferior dan menjadi superior. Dengan demikian perilaku kita
dijelaskan berdasarkan tujuan dan ekspentasi akan masa depan. Inferioritas
berarti merasa lemah dan tidak memiliki keterampilan untuk menghadapi tugas
atau keadaan yang harus diselesaikan. Hal itu tidak berarti rendah diri
terhadap orang lain dalam pengertian yang umum, meskipun ada unsur
membandingkan kemampuan diri dengan kemampuan orang lain yang lebih matang dan
berpengalaman. Sedangkan superiority bukan berarti lebih baik dibandingkan
dengan orang lain, melainkan secara berkelanjutan mencoba untuk menjadi lebih
baik, untuk menjadi semakin dekat dengan tujuan ideal seseorang.
Beberapa keadaan khusus seperti dimanja dan ditolak,
mungkin dapat membuat seseorang mengembangkan inferiority complex atau
superiority complex. Dua kompleks tersebut berhubungan erat. Superiority
complex selalu menyembunyikan atau bentuk kompensasi dari inferior. Sedangkan
inferiority complex menyembunyikan perasaan superior. Adler meyakini bahwa
motif utama setiap orang adalah untuk menjadi kuat, kompeten, berprestasi dan
kreatif.
Social
Interest
Social interest merupakan bentuk kepedulian atas
kesehjateraan orang lain yang berkelanjutan sepanjang kehidupan untuk
mengarahkan perilaku seseorang. Meskipun minat sosial dilahirkan, tetapi
menurut Adler terlalu lemah atau kecil untuk dapat berkembang dengan
sendirinya. Oleh karena itu menjadi tugas Ibu, yang menjadi orang pertama dalam
pengalaman seorang anak, untuk mengembangkan potensi tersebut. Apabila ibu
tidak dapat membantu anak untuk memperluas minat sosialnya, maka anak akan
cenderung tidak memiliki kesiapan ketika menghadapi masalah dalam lingkungan
sosialnya.
Minat sosial memungkinkan seseorang untuk berjuang
mencapai superior dengan cara yang sehat dan kurangnya minat sosial tersebut
dapat mengarahkan pada fungsi yang maladaptif. Semua kegagalan seperti
neurotik, psikotik, pemabuk, anak yang bermasalah dan lainnya disebabkan
kurangnya memiliki minat sosial mereka mengatasi masalah pekerjaan,
persahabatan dan seks tanpa memiliki keyakinan bahwa hal tersebut dapat
diselesaikan dengan cara kerja sama. Makna yang diberikan pada kehidupan lebih
bernilai pribadi. Tidak ada orang lain yang mendapatkan keuntungan dengan
tercapainya tujuan mereka. Tujuan keberhasilan merupakan merasakan superioritas
personal dan hanya berarti untuk diri mereka sendiri. sebagai manusia yang
sehat, maka pada waktu yang bersamaan ia akan berjuang mencapai superior dengan
membantu orang lain mencapai tujuan mereka.
Style of
Life
Melalui konsep gaya hidup, Adler menjelaskan keunikan
manusia. Setiap manusia memiliki tujuan, perasaan inferior, berjuang menjadi
superior dan dapat mewarnai atau tidak mewarnai usaha mencapai superioritasnya
itu dengan minat sosial. Akan tetapi, setiap manusia melakukannya dengan cara
yang berbeda. Gaya hidup merupakan cara unik dari setiap orang dalam mencapai
tujuan khusus yang telah ditentukan dalam lingkungan hidup tertentu, di tempat
orang tersebut berada. Gaya hidup berdasarkan atas makna yang seseorang berikan
mengenai kehidupannya atau interpretasi unik seseorang mengenai
inferioritasnya, setiap orang akan mengatur kehidupannya masing-masing unuk
mencapai tujuan akhirnya dan mereka berjuang untuk mencapai hal tersebut.
Gaya hidup terbentuk pada usia 4-5 tahun dan tidak
hanya ditentukan oleh kemampuan intrinsik (hereditas) dan lingkungan objektif,
melainkan dibentuk oleh persepsi dan interpretasinya mengenai kedua hal
tersebut. Seorang anak tidak memandang suatu situasi sebagaimana adanya,
melainkan dipengaruhi oleh prasangka dan minatnya dirinya.
Adler’s
typology of personality
Adler mengembangkan teori mengenai tipe kepribadian berdasakan
derajat minat sosial dan aktivitas yang dimiliki seseorang, hal yang terpenting
bagi Adler bukanlah bagaimana seseorang mengatasi perasaan inferioritasnya,
melainkan sejauhmana seseorang mengembangkan gaya hidup yang konstruktif
dibandingkan yang destruktif. Sejauhmana empati dan minat sosial dari
masing-masing tipe. Kapasitas untuk berempati merupakan hal yang penting dalam
kehidupan.
Berikut
adalah 4 tipe berdasarkan tipologi ini:
1. The Rulling-dominant Type: asertif,
agresif fdan aktif. Ia memanipulasi dan menghadapi situasi kehidupan dan
orang-orang didalamnya, tingkat aktivitasnya tinggi tetapi dikombinasikan denan
minat sosial yang minimal. Aktivitas yang dilakukan dapat mengarah pada
perilaku antisosial.
2. The Getting-Leaning Type: mengharapkan
orang lain memenuhi kebutuhannya dan mendukung minatnya, bergantung pada orang
lain. Merupakan kombinasi antara minat sosial yang rendah dan tingkat aktivitas
yang rendah.
3. The Avoidant Type: menarik diri dari
permasalahan. Menghadapi suatu tugas dengan cara menghindar. Memiliki minat
sosail yang rendah dan tingkat aktivitas yang sangat rendah.
4. The Society Useful Type: Merupakan
tipe yang paling sehat. Memiliki penilaian yang realistik atas masalah yang
dihadapi. Memiliki orientasi sosial dan bekerjasama dengan orang lain untuk
mengahadapi tugas kehidupan. Merupakan kombinasi antara tingat aktivitas dan
minat sosial yang tinggi.
Neurotic
Safeguarding Strategies
Semua orang neurotik menciptakan pengamanan atas harga
dirinya, seperti defense mechanism menurut Freud. Pengamanan tersebut merupakan
perlindungan terhadap self atau ego dari pengaruh luar, biasanya interpersonal,
ancaman. Terdapat 3 strategi pengamanan, yaitu:
1. Excuses atau strategi rasionalisasi
Seseorang mencoba untuk membebaskan dirinya dari
tuntutan umum kehidupan dengan cara menekankan pada simtom neurotiknya, simtom
neurotik digunakan sebagai alasan untuk melarikan diri dari tuntutan kehidupan
sehingga tidak menunjukkan yang terbaik. Seseorang merasa aman karena adanya
kebebasan untuk tidak melakukan yang terbaik dari tuntutannya yang kurang
terhadap perkembangan diri.
2. Aggresive Strategies
a. Depreciation: kecenderungan merendahkan
orang lain sehingga orang tersebut tidak terlihat superior sebagai ancaman,
melebihkan penilaian diri dalam hubungannya dengan orang lain. Strategi untuk
mencapai superior dengan membuat orang lain merasa inferior.
b. Accusation: perasaan tidak disadari yang
menyalahkan orang lain atas perasaan inferior dan frustasi yang dialami.
Mengarah pada ekspresi langsung kemarahan
c. Self-accusation: menyalahkan diri sendiri
atas ketidakberuntungan yang dialami. Hal itu dilakukan dengan cara yang dapat
menarik perhatian, simpati atau bantuan dari orang lain.
3. Distancing Strategies
Melindungi harga diri dengan membatasi keterlibatan
dalam kehidupan dan menghindari tantangan yang memungkinkan adanya resiko
kegagalan.
a. Moving backward: adanya konflik mendasar
dimana seseorang menginginkan kesuksesan dan menghindari kegagalan. Pada
akhirnya orang tersebut memiliki motivasi untuk tidak melakukan apapun atau
kembali pada tahap perkembangan yang kurang mencerminkan kecemasan.
b. Standing Still: seseorang tidak melakukan
apapun dalam taraf yang lebih dramatis. Ia menolak tanggung jawab yang
memungkinkan adanya evaluasi. Melindungi diri dari kegagalan dengan tidak
melakukan apapun.
c. Hesitation: secara tidak sadar menciptakan
kesulitan pada diri dan juga menciptakan cara untuk tidak mengatasinya sehingga
menjadi simtom neurotik. Mengulur waktu sehingga masalah tidak perlu lagi
dihadapi.
d. Construction of obstacles: bentuk
pengecualian karena seseorang melihat masalah yang mungkin dapat mencegahnya
untuk menunjukkan usaha yang lebih besar sehingga dapat melindungi harga
dirinya.
Faulty
Life-styles
Gaya hidup yang maladaptif merupakan hasil dari tiga
kondisi, yaitu cacat fisik, gaya hidup dimanja dan gaya hidup diabaikan. Anak
dengan cacat fisik cenderung memilki perasaan tidak adekuat dalam memenuhi
tugas dalam hidupnya. Pengertian dari orangtua dapat membantu anaknya untuk
mengembangkan kekuatan untuk mengkompensasikan kelemahannya itu. Anak yang
dimanja gagal untuk mengembangkan minat sosial dan memenuhi harapan sosial. Ia
memiliki kebutuhan untuk menerima tanpa memberi, anak akan sedikit atau tidak
melakukan sesuatu untuk orang lain dan memanipulasi orang lain untk memuaskan
kebutuhannya. Sedangkan anak yang diabaikan dapat menjadi musuh di
lingkungannya dan didominasi oleh kebutuhan untuk balas dendam.
Penelitian
Khas Adler mengenai Urutan Kelahiran
Sejalan dengan perhatian Adler terhadap penentu sosial
kepribadian, ia mengamati bahwa kepribadian anak sulung, anak tengah, dan anak
bungsu dalam satu keluarga akan berlainan.
1. Anak Pertama
Menurut Adler, anak pertama memiliki posisi yang unik,
yaitu sebagai anak satu-satunya pada suatu waktu, dan kemudian mengalami
pergeseran status ketika anak kedua lahir. Anak pertama awalnya mendapatkan
perhatian utuh sampai terbagi saat adiknya lahir. Peristiwa tersebut mengubah
situasi dan pandangan anak pertama terhadap dunia. Bila anak pertama berusia
lebih tua 3 tahun atau lebih ketika memiliki adik, maka biasanya akan merasa
permusuhan dan kebencian terhadap adiknya.
2. Anak Tengah
Ciri anak tengah adalah ambisius. Ia selalu berusaha
melebihi kakaknya dan cenderung memberontak atau iri hati. Tetapi pada umumnya
ia dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik.
3. Anak Bungsu
Anak bungsu adalah anak yang dimanjakan. Sama seperti
anak sulung, kemungkinan ia akan menjadi anak yang bermasalah dan menjadi orang
dewasa yang neurotik dan tidak mampu menyesuaikan diri.
4. Anak Kedua
Sifat anak ini selalunya lebih agresif berbanding
dengan anak sulong. Dia selalu dibantu dalam banyak perkara dan sentiasa ada
penyokong di belakang kejayaannya –sama ada ibu, bapa atau kakak atau abangnya.
Dia turut mempunyai daya saing yang lebih tinggi dan sering kali berlumba-
lumba untuk menjadi yang lebih baik daipada adik- beradiknya yang lain. Anak
kedua boleh menjadi seorang yang degil atau cuba dilihat menyerlah daripada
orang lain dalam apa- apa perkara.
5. Anak Kembar
Salah satu daripada pasangan kembar ini akan bersifat
lebih agresif, cerdas, dan aktif. Maka, ibu bapa mereka cenderung melihat salah
seorang daripada mereka adalah kakak atau abang kepada yang satu lagi. Anak
kembar boleh mengalami masalah ketidaktentuan identiti. Pasangan kembar yang
lebih menyerlah akan menjadi ketua dan model kepada pasangannya yang lebih
lemah dan pasif.
Sumber:
Hall, Calvin S. & Gardner Lindzey. (!985). Intoduction to Theories
Personality. New York: John Wiley and Sons Inc.
Posting Komentar