Menurut Gordon Allport
(1985), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan
menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi
oleh kehadiran orang lain, baik secara:
- secara nyata atau actual
- dalam bayangan atau imajinasi
- dalam kehadiran yang tidak langsung (implied)
Menurut David O Sears (1994), psikologi
social adalah ilmu yang berusaha secara sistematis untuk memahami perilaku
social, mengenai:
- bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social
- bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita
- bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social
Menurut Sherif & Musfer
(1956), psikologi social adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu
dalam kaitannya dengan situasi stimulus social. Dalam defenisi ini, stimulus
social diartikan bukan hanya manusia, tetapi juga benda-benda dan hal-hal lain
yang diberi makna social.
Menurut Show & Costanzo
(1970), psikologi social adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
individual sebagai fungsi stimulus-stimulus social. Defenisi ini tidak
menekankan stimulus eksternal maupun proses internal, melainkan mementingkan
hubungan timbale balik antara keduanya. Stimulus diberi makna tertentu oleh
manusia dan selanjutnya manusia bereaksi sesuai dengan makna yang diberikannya
itu.
Menurut Baron & Byrne
(2006), psikologi social adalah bidang ilmu yang mencari pemahaman tetnang asal
mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam
situasi-situasi sosial. Defenisi ini menekankan pada pentingnya pemahaman
terhadap asal mula dan penyebab terjadinya perilaku dan pikiran.
Sarlito Wirawan, setelah menyimpulkan beberapa defenisi psikologi
sosial membedakan tiga wilayah studi psikologi sosial sebagai berikut:
- Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya studi tentang persepsi, motivasi, proses belajar, atribusi (sifat). Walaupun topik-topik ini bukan monopoli dari psikologi sosial, namun psikologi sosial tidak dapat menghindar dari studi tentang topik-topik ini.
- Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial dan sebagainya.
- Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan, otoriter, konformitas (keselarasan), kerjasama, persaingan, peran dan sebagainya.
Lebih lanjut dia mendefenisikan psikologi sosial
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi
dari rangsang-rangsang sosial (social psychology is the scientific study of
individual behavior as a function of social stimuli; Shaw & Coztanzo).
Sejarah Perkembangan Psikologi Sosial
Psikologi sosial menjadi satu ilmu
yang mandiri baru sejak tahun 1908. Pada tahun itu ada dua buku teks yang
terkenal yaitu "Introduction to Social Psychology" ditulis
oleh William McDougall - seorang psikolog - dan "Social
Psychology : An Outline and Source Book , ditulis oleh E.A. Ross -
seorang sosiolog. Berdasarkan latar belakang penulisnya maka dapat dipahami
bahwa psikologi sosial bisa di"claim" sebagai bagian dari psikologi,
dan bisa juga sebagai bagian dari sosiologi.
Publikasi lain yang dianggap fenomenal
dalam kelahiran psikologi social adalah tulisan dari
Floyd Allport pada tahun 1924. Dalam tulisannya Allport terlihat berorientasi
modern, setidaknya dalam padangan saat ini. Argumentasinya terbukti bahwa
tingkah laku social berakar dari berbagai factor, mulai dari kehadiran orang
lain hingga penggunaan metode eksperimental untuk penelitian psikologi social.
Ia juga mengangkat isu yang ternyata di kemudian hari masih diperbincangkan dan
didiskusikan misalnya konformitas dan emosi seseorang yang terlihat dari
ekspresi wajah.
Tokoh lain yang berpengaruh pada
perkembangan psikologi adalah Kurt Lewin. Lewin dengan Teorinya field Theori
(teori lapangan) mengembangkan bagaimana perilaku terbentuk. Dia
memberikan rumusan teoritis B = f (P,E). Tingkah laku (B: Behavioral) merupakan
hasil dari fungsi (f) individu (P) dan lingkungan (E: Environment).
Psikologi sosial juga merupakan
pokok bahasan dalam sosiologi karena dalam sosiologi dikenal ada dua perspektif
utama, yaitu perspektif struktural makro yang menekankan kajian struktur
sosial, dan perspektif mikro yang menekankan pada kajian individualistik dan
psikologi sosial dalam menjelaskan variasi perilaku manusia.. Di Amerika
disiplin ini banyak dibina oleh jurusan sosiologi - di American Sociological
Association terdapat satu bagian yang dinamakan "social
psychological section", sedangkan di Indonesia, secara formal disiplin
psikologi sosial di bawah binaan fakultas psikologi, namun dalam prakteknya
tidak sedikit para pakar sosiologi yang juga menguasai disiplin ini sehingga
dalam berbagai tulisannya, cara pandang psikologi sosial ikut mewarnainya
Tahun 1970 dan 1980-an merupakan
puncak masa pendewaan psikologi social. Ragam topic penelitiannya juga meluas.
Misalnya, kita temui atribusi, sikap, perbedaan geder, psikolgi lingkungan,
psikologi politik dan masih banyak lagi yang lainnya.
Di masa depan, penelitian akan
mengarah pada kognisi dan penerapan psikologi social dengan menggunakan
perfektif kebudayaan. Factor kognisi berupa atribusi, sikap, stereotip, prasangka
dan disonansi kognitif (Baron dan Byrne, 1994; Glassman dan Hadd, 2004) adalah
dasar dari tingkah laku sosial manusia. Ketertarikan untuk mengembangkan faktor
ini dalam psikologi sosial berkembang pada tahun 1970-an. Perpektif kebudayaan
dan sosial sebagai tingkat analisis utama. Hal ini terlihat pada perkembangan
identitas sosial, representasi sosial dan sebagainya.
Kelahiran psikologi di Indonesia
menjadi awal dari keberadaan psikologi sosial di Indonesia. Diawali dengan
munculnya bagian psikologi sosial di fakultas psikologi di Universitas
Indonesia pada tahun 1967. Kelahirannya di Indonesia bersamaan dengan masa-masa
berkembangnya psikologi sosial di dunia. Selanjutnya, ditahun yang sama,
fakultas psikologi Universitas Indonesia mengembangkan bagian psikologi sosial
yang kemudian menghasilkan para peneliti-peneliti awal psikologi sosial di
Indonesia.
Psikologi social merupakan
perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu
pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang
kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. Dari
berbagai pendapat tokoh-tokoh tentang pengertian psikologi social dapat
disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman
dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.
Sedangkan latar belakang timbulnya
psikologi sosial, banyak beberapa tokoh berpendapat, semisal, Gabriel Tarde
mengatakan, pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi
sebagai dasar dari pada interaksi sosial antar manusia. Berbeda lagi dengan
Gustave Le Bon, bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu
dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya.
Jiwa massa lebih bersifat primitif
(buas, irasional, dan penuh sentimen) dari pada sifat-sifat jiwa individu.
Berlaianan dengan Le Bon, Sigmund Freud berpendapat bahwa jiwa massa itu
sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja sering
tidak disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam.
Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang berpendapat dalam buku yang mempunyai
pengaruh terhadap perkembangan psikologi sosial.
Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi
sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai
disebagaian besar universitas . Dasar mempelajari psikologi sosial berdasarkan
potensi –potensi manusia, dimana potensi ini mengalami proses perkembangan
setelah individu itu hidup dalam lingkungan masyarakat. Potensi-potensi
tersebut antara lain:
- kemampuan menggunakan bahasa
- adanya sikap etik
- hidup dalam 3 dimensi (dulu, sekarang, akan datang )
Ketiga pokok di atas biasa disebut
sebagai syarat human minimum. Dengan demikian yang tidak memenuhi human minimum
dengan sendirinya sukar digolongkan sebagai masyarakat. Obyek manusia
mempelajari psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosial / gejala-gejala
sosial. Sedangkan metode sosial antara lain : a. Metode Eksperimen, b. Metode
survey, c. Metode Observasi, d. Metode diagnostik – psychis, e. Metode
sosiometri.
Sebagai ilmu yang obyeknya manusia,
maka terdapat saling hubungan antara psikologi sosial dengan ilmu-ilmu lain
yang obyeknya juga manusia seperti misalnya : Ilmu hukum, Ekonomi, sejarah, dan
yang paling erat hubungannya adalah sosiologi. Letak psikologi sosial dalam
sistematik psikologi termasuk dalam psikologi yang bersifat empirik dan
tergolong psikologi khusus yaitu psikologi yang menyelidiki dan yang
mempelajari segi-segi kekhususan dari hal-hal yang bersifat umum dipelajari dalam
lapangan psikologi khusus. Sedangkan kedudukan psikologi sosial didalam
lapangan psikologi termasuk dalam psikologi teoritis, sedangkan psikologi
sosial tergolong dalam psikologi teoritis.
Mengenai psikologi sosial terdapat
pertentangan faham diantara beberapa tokoh ilmu jiwa social yang dalam garis
besarnya dapat dikelompokan menjadi dua aliran yakni, aliran subyektifisme yang
menyatakan bahwa individulah yang membentuk masyrakat dalam segala tingkah
lakunya. Dan aliran kedua adalah, obyektivisme yang merupkan kebalikan dari
aliran subyektivisme, bahwa masyarakatlah yang menentukan individu.
Selain dua aliran di atas, masih ada
aliran yang membicarakan masalah hubungan antara individu dengan masyarakat
diantaranya adalah aliran historis dan cultural personality.
Urutan Kronologi Perkembangan Psikologi Sosial
- 1898: Gabriel de Tarde mempublikasikan Etudes de Psychologie Sociale (Studies of Social Psychology) yang banyak membahas tentang imitasi, dasar teori belajar sosial dan konformitas. Dan dalam American Journal of Psychology, Norman Triplett menggambarkan eksperimen yang berkaitan dengan fasilitasi sosial.
- 1908 : Edward Ross dan William McDougall mempublikasikan buku teks Psikologi Sosial
- 1918 – 1920 : para psikolog sosial (W. I. Thomas dan F. Znaniecki’s) mulai mendefinisikan ranah mereka. Sikap menjadi konsep utama.
- 1921 : The Journal of Abnormal Psychology menjadi The Journal of Abnormal and Social Psychology
- 1924: Floyd Allport mempublikasikan pengaruh social
- 1934 : George Herbert Mead mempublikasikan bukunya yang berjudul Mind, Self and Society yang menekankan pada interaksi antara diri (self) dan orang lain
- 1935 : Buku pegangan Psikologi Sosial untuk pertama kalinya diterbitkan dengan Carl Murchinson sebagai editornya.
- 1936 : Muzafer Sherif menjelaskan proses konformitas dalam The Psychology of Social Norms
- 1939 : Kurt Lewin, bersama dengan muridnya Ronald Lippit dan Ralph White, melaporkan studi eksperimental mengenai gaya-gaya kepemimpinan. Pada tahun yang sama, Dollar-Miller mengenalkan teori frustasi-agresi
- 1941 : Dalam Social Learning and Imitation, Neal Miller dan Jhon Dollar mengemukakan teori yang perluasan dari prinsip-prinsip behavioristik dalam perilaku social.
- 1945 : Kurt Lewin mengemukakan penelitian tentang Dinamika Kelompok
- 1954 : Buku pegangan Psikologi Sosial edisi modern diterbitkan dengan Gardner Linzey sebagai editornya.
- 1957 : Leon Festinger mempublikasikan A Theory of Cognitive Dissonance, yang menampilkan suatu model yang menekankan pada konsistensi antara pemikiran dan perilaku
- 1958 : Fritz Heider memberikan pondasi awal bagi teori atribusi melalui publikasi pada The Psychological of Interpersonal Behavior
- 1959 : Jhon Thibaut dan Harold Kelley mempublikasikan The Social Psychology of Group yang merupakan pondasi bagi teori pertukaran social
- 1965 : The Journal of Abnormal and Social Psychology terbagi dalam dua publikasi yang terpisah, The Journal of Abnormal Psychology menjadi The Journal of Personality and Social Psychology
- 1985 : Edisi Ketiga buku pegangan Psikologi Sosial dipublikasikan dengan Gardner Linzey dan Elliot Aronson sebagai editornya.
Referensi
Wirawan, Sarlito. 2009. Psikologi Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika
Wirawan, Sarlito. 2006. Teori-Teori Psikologi
Sosial.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Baron & Byrne.1994. Psikologi Sosial
Posting Komentar