Menurut Kartono (2002, h.243) Skizofrenia adalah kondisi psikologis dengan
gangguan disintegrasi, depersonalisasi dan kebelahan atau kepecahan struktur
kepribadian, serta regresi aku yang parah. Menurut Strausal et al (dalam iman
setiadi, 2006, h. 3) Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat.
Gangguan ini di tandai dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang
kacau, delusi, halusinasi, gangguan kognitf dan persepsi. Sedangkan gejala
negatifnya antara lain seperti avolition ( menurunnya minat dan
dorongan), berkurangnya keinginan bicara dan miskinnya isi pembicaraan, afek
yang datar, serta terganggunya relasi personal. Tampak bahwa gejala-gejala
skizofrenia menimbulkan hendaya berat dalam kemampuan individu berfikir dan
memecahkan masalah, kehidupan afek dan menggangu relasi personal. Kesemuanya
mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami penurunan fungsi ataupun
ketidakmampuan dalam menjalani hidupnya, sangat terhambat produktivitasnya dan
nyaris terputus relasinya dengan orang lain.
Menurut Kartono (1986, h. 259-260) Skizofrenia
dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
- Skizofrenia Hebefrenik.
Artinya mental atau jiwanya menjadi tumpul.
Kesadarannya masih jernih, akan tetapi kesadaran akunya sangat terganggu.
Ciri-cirinya:
a. Orang yang mengalami derealisasi dan
depersonalisasi berat.
b. Dihinggapi macam-macam ilusi dan delusi, sebab
fikirannya kacau,melantur.
c. Banyak tersenyum-senyum dengan muka yang selalu
perat perot tanpa ada perangsang sedikit pun.
- Skizofrenia katatonik.
Ciri-cirinya sebagai berikut:
a. Urat-uratnya menjadi kaku dan mengalami chorea
flexibility yaitu badan jadi kaku seperti malam atau was.
b. Ada pola tingkah laku yang stereothypes, aneh-aneh
atau gerak-gerak otomatis dan tingkatah laku yang aneh-aneh yang tidak terkendalikan
oleh kemauan.
c. Ada gejala-gejala stupor.
d. Kadang-kadang disertai catatonic excitement.
e. Mengalami regresi total.
- Skizofrenia paranoid.
a. Penderita diliputi macam-macam delusi dan
halusinasi yang terus berganti-ganti coraknya dan tidak teratur serta kacau
balau.
b. Pasin tampak lebih waras dan tidak sangat ganjil
dan aneh jika dibandingkan dengan penderita skizofrenia jenis lainnya.
c. Akan tetapi pada umumnya dia bersikap sangat
bermusuhan terhadap siapapun juga.
d. Merasa dirinya penting, besar grandieus.
e. Sering sangat fanatik religious secara berlebihan.
f. Kadang-kadang bersifat hipokondria
Posting Komentar