Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° -
4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera
Utara 71.680 km².
Sumatra Utara pada dasarnya dapat dibagi
atas:
Pesisir Timur
Pegunungan Bukit Barisan
Pesisir Barat
Kepulauan Nias
Pesisir timur merupakan wilayah di dalam
provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur
yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga
merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan
wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia-Belanda,
wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama provinsi Riau.
Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan
ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk.
Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir,
merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.
Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup
sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak,
Minangkabau, dan Aceh. Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini
masuk ke dalam budaya dan Bahasa Minangkabau.
Pada
dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa
Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang
menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang
Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa
Melayu dialek "o" begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit
perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek
"e" yang sering juga disebut bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di
daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.
Di kawasan perkotaan, orang
Tionghoa lazim menuturkan Bahasa Hokkian selain
bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang
terbagi atas empat logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias
dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir
barat, seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal
menggunakan Bahasa Minangkabau.
Sumatera
Utara yang kaya dengan budaya adat istiadat dan keindahan
alamnya.
Sumatera Utara kaya dengan
berbagai adat budaya atau etnis yang beragam antara lain : Etnis Melayu, Batak
Toba, Batak Karo, Batak Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, Nias,
Etnis Sibolga Pesisir, dan etnis pendatang.
Semua etnis memiliki nilai budaya
masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan
pakaian adat juga memiliki bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini
sangat mendukung dalam pasar pariwisata di Sumatera Utara. Walaupun begitu
banyak etnis budaya di Sumatera Utara tidak membuat perbedaan antar etnis dalam
bermasyarakat karena tiap etnis dapat berbaur satu sama lain dengan memupuk
kebersamaan yang baik. kalau di lihat dari berbagai daerah bahwa hanya Sumatera
Utara yang memiliki penduduk dengan berbagai etnis yang berbeda dan ini
tentunya sangat memiliki nilai positif terhadap daerah sumatera utara.
Kekayaan budaya yang dimiliki
berbagai etnis yaitu :
Batak Toba dengan Tarian Tortor, Wisata danau toba, wisata megalitik
(kubur batu), legenda (cerita rakyat), adat budaya yang bernilai tinggi dan
kuliner.
Batak Karo yang terkenal dengan
daerah Berastagi dengan alam yang sejuk dan indah, penghasil buah-buahan dan
sayur-sayuran yang sudah menembus pasar global dan juga memiliki adat budaya
yang masih tradisional.
Etnis Melayu yang terkenal dengan berbagai peninggalan sejarah seperti
Istana Maimoon, tari derah dan peninggalan rumah melayu juga masjid yang
memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Batak
Angkola yang
terkenal dengan kultur budaya yang beragam, mulai dari tari daerah adat
istiadat dan merupakan penghasil salak (salak sidempuan) yang juga sudah dapat
menembus pasar global.
Batak Pakpak
Dairi yang dikenal dengan peninggalan sejarah megalitik berupa
mejan dan patung ulubalang dan tentunya juga memiliki adat istiadat dan tari
daerah juga alat musik yang khusus.
Etnis Simalungun memiliki peninggalan sejarah berupa Rumah Bolon atau yang
dikenal dengan Museum Lingga/Rumah Bolon yang pada tempat itu masih terdapat
berbagai peninggalan sejarah dan etnis Simalungun juga memiliki adat istiadat
dan budaya yang tersendiri.
Etnis Nias memiliki daerah yang kaya dengan wisata alam yang sangat
menakjubkan yang telah memiliki nilai jual hingga ke mancanegara, daerah ini
juga memiliki kekayaan situs megalitik dan daerah ini masih tergolong daerah
yang orisinal yang belum terlindas dengan kemajuan zaman karena didaerah ini
masih banyak peninggalan megalitik seperti kampung batu, nilai budaya yang
tradisional dan banyak lagi yang sangat bernilai tinggi, dan menurut cerita masyarakat
setempat, daerah tersebut sudah direncanakan untuk dijadikan salah satu zona
situs megalitik yang dilindungi dunia.
Etnis
Sibolga Pesisir
ini juga memiliki berbagai budaya dan adat istiadat yang khusus yang juga
memiliki nilai sejarah yang sangat berharga.
Dari semua etnis tersebut maka
dapatlah dikatakan bahwa Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya dan etnis
juga sejarah yang patut untuk diperhitungkan dan dijaga kelestariannya demi
mengangkat martabat bangsa Indonesia di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Budaya Sumatera Utara - Seni Kebudayaan
Tradisional Propinsi Daerah Sumut. Sumatra Utara memiliki
khasanah kekayaan budaya yang beraneka ragam. Kebudayaan daerah Sumsel tersebut
meliputi adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah.
Di Propinsi Sumatera Utara terdapat beberapa suku yang mendiami propinsi
tersebutdiantaranya adalah suku Melayu, suku Nias, suku Batak Toba, suku
Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, suku Tapanuli Selatan yang terdiri
dari suku Sipirok, suku Angkola, Padang Bolak, serta Mandailing, Namun ada juga
pendatang seperti suku Minang, Jawa serta Aceh. Pendatang ini membawa
kebudayaan serta adat-istiadatnya masing-masing.
Seni Budaya Sumatera Utara
Musik daerah Sumatera Utara
Sama seperti budaya daerah lainnya yang ada di Indonesia Sumatera Utara
juga memilki musik yang khas daerah Sumse. Musik yang biasa dimainkan di
Sumatra Utara ini tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan di
Sumut. Yang menjadi ciri khas adalah terdapat alunan musik genderang. Seperti
misalnya pada Etnis Pesisir yang memiliki serangkaian alat musik yang sebut
dengan Sikambang.
Tarian Budaya Sumatera Utara
Memiliki beraneka ragam seni tari tradisional yang terbagi beberapa macam.
Ada yang bernuansa magis yang berupa tarian sakral namun ada juga yang sifatnya
untuk hiburan saja yang berupa tari profan. Jenis tari adat Sumut merupakan
bagian dari upacara adat, sedangkan tari sakralnya biasanya ditarikan oleh
dayu-datu.
Beberapa tarian yang berasal dari Sumatera Utara adalah tari Tortor,
morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung, tortor
nasiaran, tortor tunggal panaluan.
[source]
1 komentar:
nice..
Replyhttp://kumpulan-budaya.blogspot.com/2013/05/sumatera-utara.html
Posting Komentar