© Copyright 2014 Duta Glory Community | Irwan Wicaksono | 085728802936 Psikologi Dan Bisnis - All Rights Reserved - http://www.dni.co.id

Menikmati Pemerkosaan


Menikmati Pemerkosaan, kok bisa?? coba baca dulu deh..

Seperti biasanya, selalu tidak bisa  tidur hingga dini hari. Sebenarnya memang sengaja tidak tidur, karena menurutku pada jam-jam setan seperti ini adalah waktu yang tepat untuk koreksi diri dan merenung.

Padahal besok aku masih harus menjalani ujian tengah semester. Tiap kali ujian, aku selalu terlambat masuk. Sepuluh atau lima belas menit wajar, tapi aku pasti terlambat lebih dari setengah jam. Bahkan aku pernah terlambat hingga satu jam lebih.


Ini yang aku jalani. Hidup yang seperti ini. Mungkin karena aku mempunyai cita-cita yang tinggi. Selalu berharap terbaik dalam hidup. Sehingga semua menjadi serba kaku.

Terkadang rasa tidak nyaman muncul. Tapi ya aku bisa apa lagi selain melakukan yang terbaik.

Anehnya sampai detik ini aku tidak tahu apa cita-citaku yang pasti.
Tapi untuk ayahku membebaskan aku sesuai minatku, tapi untuk ibu berbeda. Dia beranggpan bahwa anakknya ini pasti akan menjadi seorang dosen.

Terus ?? maksudnya semua ini apa? Aku menulis semua ini untuk apa? Ya, aku hanya mengisi kepenatan di malam ini. Saat ini, jam setengah tiga pagi. Besok ada tujuh materi yang harus diujikan.

Dan lucunya, aku yang punya harapan tinggi, dengna dukungan dari orang tua yang begitu hebat, belum belajar satu materi pun.

Dari siang pulang kuliah tadi sampai saat ini hanya diam. Lapar, makan. Panas, mandi. Pusing, ngrokok. On line di banyak jejaring sosial dan iri dengan pemuda-pemuda yang lain yang sepertinya bebas tanpa beban.

Stop! Aku berusaha untuk berhenti iri dengan orang lain. Kadang kita membenci hidupkita sendiri, padahal banyak orang diluar sana yang berharap bisa hidup seperti kita.. berusaha menikmati hidup.

Aku pun teringat dengan gambar yang aku dapat di internet. Yang kurang lebih seperti ini kata-katanya ;

“terkadang hidup itu seperti diperkosa. Mau nggak mau, siap nggak siap, enak ngga enak, suka ngga suka, tetap harus dinikmati”


Ini gambarnya..



Menurutku ada benarnya juga kata kata itu, sepahit apapun, seberat apapun, sebosan dan sejenuh apapun diri kita dalam menjalani hidup, kita harus tetap menikmati hidup kita sendiri.

Tidak ada orang di dunia ini yang selalu bahagia menurutku. Contohnya aku, tak ada masalah, hidup cukup, orang tua perhatian dan selalu turutin apa kemauanku. Tapi tetap saja ada kalanya manusia itu ada dititik terendah.

Dan sebelum aku sampai ke titik terendah itu sebaiknya aku berhenti menulis, aku belum belajar, dan harus belajar meski tidak akan menguasai materi.

Ini curhatan pertama di blog, bosan curhat di diary dan catatan facebook, bosan juga curhat deengan teman.. walaupun curhatan di blog ini terkesan norak, kamseupay atau apalah,, tapi aku mencoba berbagi..
Ini deritaku,, apa deritamu ???  ???  ??? ??? ???

2 komentar

Sepertinya tulisan ini cocok sekali dengan saya mas. Mas orang psikologi juga yah ?

Reply

Posting Komentar