© Copyright 2014 Duta Glory Community | Irwan Wicaksono | 085728802936 Psikologi Dan Bisnis - All Rights Reserved - http://www.dni.co.id

MENGATASI RESISTENSI DENGAN KONFRONTASI


                                                               
Menurut Gerald Corey dalam buku Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi, Corey menjelaskan bahwa dukungan dari konselor sebenarnya berkkaitan dengan konfrontasi. Saya pribadi setuju dengan teori tersebut. Karena terkadang bila diperhatikan tidak sedikit klien yang sengaja membatasi informasi, memberi informasi yang tidak jelas, berperilaku defensif dan lain-lain.



Hal ini terjadi terutama pada para klien yang memang merupakan rujukan dari pihak lain atau datang kepada konselor bukan karena dirinya sendiri melainkan dari orang terdekat mereka. Maka untuk menangani hal tersebut konselor kadang juga harus mengambil langkah konfrontasi.

Egan (1973) dalam buku Gerald Corey Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi menuliskan bahwa konfrontasi tanpa dukungan adalah mencelakakan, dukungan tanpa konfrontasi adalah melemahkan.
Konselor terkadang salah dalam mempersepsi konfrontasi itu sendiri. Kadang-kadang konfrontasi itu sendiri lebih diartikan sebagai sebuah serangan, kemarahan dan lain sebagainya. Namun sebenarnya sikap konfrontasi perlu diambil sebagai langkah oleh konselor untuk tetap mengajak klien memperhatikan dimensi tertentu dalam dirinya yang menghambat perubahan tingkah laku atau sikap ke arah yang positif.

Menurut saya hal tersebut diatas wajar, untuk menjaga klien “nakal” dalam proses konseling. Dalam proses konseling wajar konselor mengambil langkah konfrontasi tersebut untuk mengatasi manipulasi atau permainan dari beberapa klien.

Dengan konselor berani mengambil langkah tersebut diharapkan bahwa klien menjadi fokus untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi, memberi informasi yang dibutuhkan konselor, dan memperlancar proses konseling itu sendiri.

Mungkin ada konselor yang tidak berani atau sungkan mengambil langkah konfrontasi karena faktor-faktor tertentu menurut hemat saya. Namun konselor harus bijak, kadang konfrontasi itu diperlukan. Konfrontasi sebenarnya merupakan sebuah pendekatan yang  tidak lain tujuannya sendiri adalah untuk mengatasi permasalahan klien.

Referensi : Corey, G., Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi, Bandung : PT  Eresco, 
                   1995

Posting Komentar